Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah suatu kondisi di
mana terjadi peningkatan tekanan darah pada seseorang dalam waktu yang lama (kronis). Peningkatan yang terjadi bisa tekanan sistolik atau diastoliknya. Seseorang
diperkirakan menderita hipertensi bila dalam keadaan istirahat tekanan
darahnya ≥ 140/90 mmHg dan diukur
sebanyak 3 kali menunjukkan hasil yang sama dengan rentang waktu 5-15 menit.
Kondisi ini menjadi
salah satu faktor risiko terjadinya stroke, serangan jantung, aneurisma
arterial dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.
Sebagian besar
penderita mengkaitkan sakit kepala, perdarahan hidung (mimisan), pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan sebagai gejala peningkatan tekanan darah. Padahal semua
itu bisa terjadi pada seseorang dengan tekanan darah yang normal sekalipun.
Namun pada penderita hipertensi berat kronis yang
tidak diobati gejala tersebut bisa muncul dan dapat disertai pula mual,
muntah, sesak nafas, gelisah bahkan pandangan kabur. Kadang penderita
hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran hingga koma karena terjadi
pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif yang memerlukan penanganan
segera.
Jenis Hipertensi Berdasarkan Penyebab:
1. Hipertensi primer belum diketahui
penyebabnya (sekitar 90 % dari total penderita hipertensi).
2. Hipertensi sekunder terjadi akibat penyakit
lain.
Jika penyebab
peningkatan darah diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Sekitar 5-10%
penderita hipertensi karena penyakit ginjal. Sekitar 1-2% penyebabnya adalah kelainan hormonal karena
pemakaian obat tertentu misalnya pil KB.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi
sekunder:
1. Penyakit Ginjal (Stenosis
arteri renalis, Pielonefritis, Glomerulonefritis, Tumor-tumor ginjal, polikista
ginjal, trauma pada ginjal dan terapi penyinaran yang mengenai ginjal)
3. Obat-obatan (Pil
KB, Kortikosteroid, Siklosporin, Eritropoietin, kokain)
4. Penyebab Lainnya
(Koartasio aorta, Preeklamsi pada kehamilan, Porfiria intermiten akut, Keracunan timbal
akut)
Berikut ini juga menjadi penyebabnya juga: kegemukan (obesitas), gaya hidup yang buruk (malas olahraga), stress, peminum alkohol dan
makanan tinggi garam. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah
sementara waktu, jika stressor dapat diatasi, maka tekanan darah biasanya akan
kembali normal.
Klasifikasi
Hipertensi:
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut
JNC VII
|
||
Kategori
|
Tekanan Darah Sistolik
|
Tekanan Darah Diastolik
|
Normal
|
< 120 mmHg
|
(dan) < 80
mmHg
|
Prehipertensi
|
120-139 mmHg
|
(atau) 80-89 mmHg
|
Hipertensi grade
1
|
140-159 mmHg
|
(atau) 90-99 mmHg
|
Hipertensi grade
2
|
≥160 mmHg
|
(atau) ≥ 100 mmHg
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar