Salah satu potensi masalah kesehatan
yang hampir luput dari pengamatan adalah kegemukan atau obesitas. Masyarakat
cenderung mengabaikan kenaikan berat badannya yang melebihi batas ideal
khususnya pria, sedangkan wanita lebih perhatian terhadap hal ini. Sebagian
mereka menganggap gemuk sebagai tanda kemakmuran, padahal banyak masalah
kesehatan serius yang siap mengintainya.
Obesitas (kegemukan) adalah
kelebihan berat badan (BB) sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan, sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat
membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah
keadaan dimana BB seseorang melebihi normal.
Lemak sebenarnya merupakan sumber cadangan energi yang
digunakan bila kalori dalam tubuh sudah habis terpakai. Fungsi lainnya adalah sebagai bahan
baku hormon, membantu transport vitamin yang larut lemak, sebagai bahan
insulasi terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh bagian
dalam. Namun demikian masalah kesehatan akan muncul bila terdapat timbunan
lemak yang besar dalam tubuh.
Cara Penilaian Berat Badan
Ada beberapa cara pengukuran status berat badan (BB) seseorang
yaitu
1. Rumus Broca,
menggunakan tinggi badan (TB) dalam cm dan berat badan (BB) dalam kg. Berat
badan idaman (BBI) = (TB – 100) – 10%.
2.Indeks Masa Tubuh (IMT)/Body Mass Index (BMI), menggunakan TB dalam m dan BB dalam kg,
dimana IMT = BB/TB2 kg/m2
3. Rasio Pinggang-Pinggul (RPP)/Waist-Hip Ratio (WHR), dengan mengukur lingkar pinggang (perut) dan
lingkar pinggul dalam cm
4. Lingkar pinggang (LP)/Waist Circumference (WR) dilakukan dengan mengukur lingkar pinggang
(perut) dalam cm. Untuk cara ketiga dan keempat khusus untuk overweight dan
obesitas.
Tabel 2. Kelasifikasi Berat badan untuk orang Asia
berdasarkan Indeks Masa Tubuh.
|
|
Kelas IMT
|
(kg/m2)
|
Berat badan rendah
|
< 18,5
|
Normal
|
18,5 – 22,9
|
Overweight
|
23,0
|
Overweight dengan risiko
|
23,0 – 24,9
|
Obesitas I
|
25,0 – 29,9
|
Obesitas II
|
30,0
|
(Sumber:
Dari WHO, 1995, WHO, 2000 dan WHO 2004)
Jenis obesitas
Terdapat 3 macam bentuk tubuh berdasarkan
karakteristik distribusi lemak. Pola
penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.
Gynoid (Bentuk Peer)
Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil, kecuali resiko terhadap penyakit arthritis dan varises vena (varicose veins).
Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil, kecuali resiko terhadap penyakit arthritis dan varises vena (varicose veins).
Apple Shape (Android)
Pria biasanya menimbun lemak di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe Gynoid, karena bagian perut merupakan sentral atau pusat fungsi organ-organ tubuh. Jika bagian sentral terganggu, otomatis dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh. Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakit gallbladder, stroke, dan lainnya
Pria biasanya menimbun lemak di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe Gynoid, karena bagian perut merupakan sentral atau pusat fungsi organ-organ tubuh. Jika bagian sentral terganggu, otomatis dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh. Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakit gallbladder, stroke, dan lainnya
Ovid (Bentuk Kotak Buah)
Pada tipe ini kegemukan yang dialami sejak kecil dan merupakan faktor genetik/turunan
Pada tipe ini kegemukan yang dialami sejak kecil dan merupakan faktor genetik/turunan
Rasio Pinggang-Pinggul (RPP)/Waist-Hip Ratio (WHR) digunakan untuk menentukan apakah seseorang
berbentuk seperti buah apel atau pir. Caranya dengan menghitung titik yang
tersempit pinggang lalu dibagi dengan titik terlebar pinggul. Contoh: Seorang
wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio
pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari
0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk
apel.
Penyebab Obesitas
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
- Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik
- Faktor lingkungan. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya)
- Faktor psikologi. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
- Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya: Hipotiroidisme, Sindroma Cushing, Sindroma Prader-Willi dan lain-lain.
- Obat-obatan. Misalnya steroid dan beberapa anti depresi bisa menyebabkan kegemukan
- Faktor perkembangan. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal.
- Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori
Komplikasi
Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan
seseorang dan meningkatkan risiko terjadinya sejumlah masalah kesehatan
yang berat, antara lain:
Hipertensi,
Diabetes, Dislipidemia, Penyakit jantung koroner dan Stroke, Osteoartritis, Apnea
tidur, Asthma, Kanker, Penyakit perlemakan hati, Penyakit kandung empadu dan Gout.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar